Internet Protocol versi 6 (IPv6)

Posted by Syaiful Mubarak on 07.43

IPv4 akan segera habis. IANA (lembaga yang mengatur penggunaan IP diseluruh dunia) sudah tidak lagi memegang alamat IPv4 lagi. Semua slot sudah dibagikan keseluruh dunia melalui koordinator tiap benua. Jika slot di tiap koordinator benua tersebut habis juga, berarti IPv4 resmi habis. Namun tenang saja, internet akan tetap dan akan terus ada untuk kita.

Definisi Internet Protocol (IP)
Internet protocol adalah standar yang mengatur bagaimana dan lewat mana paket informasi dikirim dari jaringan internet maupun intranet. Agar paket data sampai ke tujuan yang benar, tiap perangkat yang terhubung ke internet harus memiliki alamat IP (IP Address) yang unik. Jika ada dua perangkat memiliki IP yang sama, maka akan terjadi yang disebut "IP Conflict" karena paket akan bingung mau mengarah kemana

Masalah yang dihadapi IPv4
Ketika dibuat pada tahun 1981, IPv4 menggunakan 32-bit alamat, atau hanya sekitar 2 pangkat 32 (4,3 milyar alamat). Dari jumlah tersebut, sekitar 18 juta alamat digunakan untuk private network dan 270 juta untuk multicast address, sehingga tidak bisa digunakan untuk publik. Sebenarnya jumlah yang tersisa masih banyak, namun lebih banyak lagi perangkat yang terhubung ke internet. Alhasil, alokasi alamat yang dimiliki IPv4 sudah tidak mencukupi lagi. Karena itulah diperlukan IPv6 yang memiliki lebih banyak alamat.

Kapan IPv4 akan habis?
Seberapa lama IP Address itu habis tergantung laju penggunaan internet di tiap benua. Benua dengan laju penggunaan internet cepat seperti di Asia Pasifik atau Amerika Utara mungkin dapat menghabiskan blok yang tersisa dalam tempo 1 tahun. Namun bagi benua yang penetrasi internetnya sudah meluas seperti eropa, atau penetrasinya masih lambat seperti Afrika dan Amerika Latin, waktu yang tersisa bisa tahunan.

Kemampuan IPv6
Karena kapasitas pengalamatan IP naik dari 32-bit menjadi 128-bit (2 pangkat 128), setidaknya dapat mengendalikan situasi ini sampai ratusan tahun dari sekarang. Sistem pengalamatan IPv6 menggunakan delapan kelompok kuartadesimal yang dipisahkan titik dua. Ini berbeda dengan sistem pengalamatan IPv4 yang menggunakan empat titik tridesimal.
IPv6 dan IPv4, secara nama berbeda, secara teknologi pun berbeda. itulah sebabnya kedua protokol ini tidak saling kompatibel. Komputer yang ber-IPv4 tidak dapat menemukan mail server yang ber-IPv6, begitu pula sebaliknya. Namun bukan berarti internet akan hancur. Paket yang dikemas dalam sistem IPv6 bisa dikemas ulang menjadi paket IPv4 sehingga komunikasi data tetap bisa terjadi. Namun cara ini akan merepotkan dan boros sumber daya, sehingga berpotensi menurunkan kecepatan internet secara signifikan. Oleh karena itu, cara terbaik adalah semua orang pindah ke IPv6.

Migrasi dari IPv4 ke IPv6
Untuk mengadopsi IPv6, dibutuhkan dukungan hardware maupun software. Disini end-product alias perangkat yang kita gunakan sehari-hari, relatif tidak ada masalah. Mayoritas kartu jaringan di dalam komputer, notebook maupun smartphone masa kini telah mendukung IPv6. Begitu pula dari sisi software. Windows generasi service pack 1 sudah mendukung IPv6, begitupula Mac OS X versi 10.2 dan semua distro linux.
Masalah mulai rumit ketika menyentuh perangkat akses internet, seperti modem misalnya. Mayoritas modem yang diberikan penyedia jasa internet belum mendukung IPv6, sehingga harus diganti atau di upgrade. Dari sisi backbone, permasalahan lebih rumit lagi. Server, router, load-balancer, dan semua node harus diganti agar mendukung IPv6.
Pada tanggal 8 Juni 2011 nanti akan ada hari IPv6 sedunia, dengan agenda besar melakukan ujicoba IPv6 selama 24 jam. Perusahaan yang ikut serta antara lain Google, Facebook, Yahoo, Akamai, dan Limelight Networks. Semoga acara ini bisa mendorong organisasi migrasi ke IPv6.

Kelebihan IPv6
  1. SLAAC (Stateless Address Autoconfiguration), merupakan fitur standar yang ada pada IPv6. Host IPv6 dapat melakukan konfigurasi sendiri secara otomatis ketika terhubung ke jaringan IPv6 dengan menggunakan Internet Control Message protocol versi 6 (ICMPv6). Ketika pertama kali terhubung ke jaringan, host mengirimkan permintaan multicast link-local ke router untuk parameter konfigurasi, jika tepat, router menanggapi permintaan tersebut dengan packet router yang berisi parameter konfigurasi jaringan.
  2. QoS (Quality of Services) yang lebih baik terutama dalam hal jitter dan packet-loss. Kelebihan ini berefek pada aplikasi Internet Modem seperti VOIP, konferensi, bahkan game online.
  3. IPSec (IP Security) pada awalnya dikembangkan untuk IPv6, namun lebih sering ditemukan implementasinya pada IPv4. IPSec merupakan bagian utuh dari keseluruhan sistem IPv6, sehingga kalau pada IPV4 IPSec bersifat opsional, untuk IPv6 merupakan sesuatu yang wajib
  4. Mobile IPv6. Dengan semakin berkembangnya perangkat mobile yang terkoneksi dengan internet, tersedia Mobile IPv6. Fitur ini memastikan konsistensi transportasi layer koneksi dan memungkinkan sebuah komputer atau host untuk tetap terjangkau terlepas dari lokasinya selama dalam jaringan IPv6. Oleh karena itu perangkat mobile dimungkinkan untuk berpindah dari satu jaringan ke jaringan yang lain dengan tetap mempertahankankan (dalam hal ini alamat/IP) yang ada.