Software DDBMS

Posted by Syaiful Mubarak on 23.05

1. MYSQL

Konfigurasi Komputer master
  • Menyeting IP ADDRESS: 192.168.2.2 pada komputer Master.
  • Setelah itu buatlah sebuah database dengan nama sekolah, sebuah tabel dengan nama siswa dan isikan dua buah data atau terserah :P pada tabel tersebut.
  • Matikan service MySQL, buka teks editor misalnya: Notepad++ dan buka file yang terletak pada direktori mysql\bin\my.cnf. Jika anda menggunakan XAMPP seperti saya, anda bisa membuka file tersebut di direktori C:\xampp\mysql\bin\my.cnf
  • Tepat di bawah section [mysqld] tambahkan baris berikut:
          log-bin= mysql-bin
          server-id= 1
          binlog-do-db= sekolah
          log-slave-updates
  • Kemudian buatlah akses user slave ke database master, misalnya dengan nama slave_user dengan perintah sebagai berikut:
          mysql> grant replication slave on *.* to ‘slave_user’@'%’ identified by ‘asdf’;
         (asdf adalah passwordnya)
          mysql> flush privileges;
  • Kemudian berikan hak akses kepada user tersebut agar dapat menggunakan database pada master, dengan perintah sebagai berikut:
          mysql> grant all on *.* to ‘slave_user’@'%’ identified by ‘asdf’;
          mysql> flush privileges;
  • Lihat status log pada master, tetapi sebelumnya lock dulu tabelnya, perintahnya sebagai berikut:
          mysql> flush tables with read lock;
          mysql> show master status;

Pada table akan terlihat File dan Position catat baik-baik nama file dan posisinya. Kemudian ketikkan perintah untuk meng-unlock tabel kembali
mysql> unlock table;

Konfigurasi komputer slave

a. Menyeting IP ADDRESS: 192.168.2.3 pada komputer slave.
b. Menyeting my.cnf pada databse slave, tepat di bawah section [mysqld] tambahkan baris:
    server-id= 2
    master-host= 192.168.2.2
    master-user= slave_user
    master-password= asdf
    master-connect-retry= 30
    replicate-do-db= sekolah
c. Start service MySQL dan copykan database yang terdapat di master dengan perintah
    mysql> load data from master;
d. setelah berhasil maka database master (sekolah) akan terkopi semua ke slave.
e. Kemudian melakukan setting replikasi pada slave. Sebelum melakakukan setting replikasi pada slave sebaiknya menonaktifkan slave terlebih dahulu dengan perintah
mysql> slave stop;
mysql> change master to master_host=’192.168.2.2′,
-> master_user=’slave_user’,
-> master_password=’asdf’,
-> master_log_file=’mysql-bin.000001′, <- isikan sesuai dengan file log masternya -> master_log_pos=106; <- isikan sesuai dengan posisi log masternya (baca kembali langkah 1 g.) f. Aktifkan slave dengan perintah mysql> slave start;
g. Cek status slave dengan perintah mysql> show slave status\G; dan melihat pada slave_io_running = yes dan slave_sql_running = yes, berarti slave telah berjalan dengan baik.

Setelah selesai langkah-langkah tersebut di atas dan tidak terdapat kendala, sekarang saatnya menguji apakah replicate telah berjalan dengan baik, yaitu dengan mengubah, menambah atau menghapus tabel siswa pada database sekolah di komputer master, lalu cek pada komputer slave apakah datanya juga ikut berubah seperti yang terjadi di komputer master? Jika ya, maka anda telah berhasil membuat replikasinya. :)



2. SQL SERVER


Sebelum mulai, buatlah folder sharing untuk menyimpan data snapshot. Data snapshot ini diperlukan terutama pada jenis pull subscription. Pastikan juga bahwa kedua server tidak menggunakan SystemAccount pada setting securitynya. Gantilah dengan account lain yang akan digunakan oleh replication agent nantinya.


1. Create and Manage Publication di Server yang akan jadi distributor.

Di wizard pertama ini, kita akan menentukan server mana dan database mana yang akan dipublish.
2. Pilih server yang akan menjadi distributor.
3. Pastikan bahwa server yang akan digunakan untuk replikasi tidak menggunaka systemAccount. Jika masih, gantilah dengan user account yang ditunjuk agar kedua server nantinya dapat melakukan komunikasi dengan baik.
4. Pilih option untuk mengaktifkan SQL ServerAgent saat start windows.
5. Browse folder yang sudah dibuat sebelumnya untuk menyimpan data snapshot.
6. Pilih database yang akan dipublish datanya.
7. Untuk pilihan publication type, pilihlah yang sesuai keperluan. Jika datanya cukup sering berubah dan ingin frequently disubscribe, maka pilihan Transactional mungkin lebih tepat.
8. Tentukan jenis sql server yang diperbolehkan untuk melakukan subscription.
9. Pilih article yang akan dipublish
10. Beri nama publikasi yang kita buat. Misalkan namadatabase_published.
11. Jika menghendaki untuk mengkonfigurasi publisher, pilih Yes pada option yang tersedia di Customize the Properties of the Publication. Jika tidak, pilih No.
12. Finish. SQL akan memunculkan satu object pada treeview sebagai Replication Monitor.

Jika akan menggunakan Pull Subscription:


1. Klik kanan publication yang kita buat sebelumnya, lalu pilih properties.

2. Pada tab Subscription Options, tandai pilihan Allow pull subscriptions.
3. Masuk ke SQL Server kedua yang akan digunakan untuk melakukan pull subscription.
4. Masuk ke Tools > Replication > Pull Subscription to ...
5. Pilih Look at Publication From registered server.
6. Pilih publikasi yang akan di pull.
7. Pilih database tujuan untuk membuat subscription. Jika belum ada, buatlah satu database baru.
8. Pilih Yes, initialize the schema and data.
9. Pilih Use snapshot from default snapshot folder for this publication.
10. Set schedule untuk melakukan pull subscription.
11. Aktifkan Sql Server Agent
12. Finish.